Strukturorganisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, weweanang dan tanggung jawab yang berbeda dalalm suatu organisasi. Adapun faktor-fakor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah : 1. BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Pengorganisasian dan Organisasi 1. Organisasi adalah Organisasi organization dan pengorganisasion organizing memiliki hubungan yang erat dengan manajemen. Organisasi merupakan alat dan wadah atau tempat manejer melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan 1. Pengorganisasian adalah Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi organik dari manajemen dan ditempatkan sebagai fungsi kedua setelah perencanaan planning. Dengan demikian, antara organisasi dan pengorganisasian memiliki pengertian yang berbeda. James L. Gibson sebagaimana yang dikutip oleh Winardi, berpendapat bahwa “…organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh individu-individu yang bertidak secara sendiri” 1. Azas – azas Organisasi – Pembagian kerja – Asas wewenang dan tanggungjawab – Disiplin – Kesatuan perintah – Kesatuan arah – Asas kepentingan umum – Pemberian janji yang wajar – Pemusatan wewenang – Rantai berkala – Asas keteraturan – Asas keadilan – Kestabilan masa jabatan – Inisiatif – Asas kesatuan Bentuk – Bentuk Organisasi Ada beberapa bentuk berbeda dari struktur organisasi dalam sebuah tim. Tim yang sudah terorganisir dan tersturktur dengan baik sangatlah penting, karena akan mengarahkan tim tersebut menjadi sebuah tim yang ahli dan cakap dalam bekerja. Pengambilan keputusan dalam sebuah tim bergantung pada bagaimana cara tim tersebut akan bekerja bersama. Macam-macam bentuk organisasi tersebut adalah 1. Macam – macam organisasi 1. Democratic Decentralized DD Tidak memiliki pemimpin yang permanen. Koordinator dipilih untuk menangani suatu tugas yang harus diselesaikan. Koordinator pun bisa berubah/diganti bila ada perubahan dalam pekerjaan task. Keputusan yang dibuat harus berdasarkan konsensus kelompok, bukan hanya wewenang satu orang saja. Komunikasi sangatlah penting karena setiap individu harus benar-benar paham akan segala sesuatu yang harus ditangani / dikerjakan. Sifat komunikasi antar anggota di sini adalah komunikasi horizontal, karena tidak ada istilah pimpinan dan bawahan dalam bentuk organisasi ini. 1. 1. Controlled Decentralized CD Memiliki satu pemimpin utama yang menangani dan mengkoordinir tugas-tugas utama. Terdapat pemimpin-pemimpin sekunder yang dipilih pemimpin utama untuk mengkoordinir dan menangani sub-sub tugas yang dibagi berdasarkan kebijakan pemimpin utama. Pemimpin sekunder ini menjadi koordinator dalam sub-sub group yang dibentuk berdasarkan pembagian tugas. Pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama antar anggota dalam masing-masing sub group. Sedangkan pengambilan keputusan antar group diputuskan oleh pemimpin utama. Komunikasi juga tetap diperlukan dalam satu sub group. Komunikasi dilakukan secara horizontal antar anggota dalam satu sub group. Tetapi terjadi komunikasi vertikal antara sub-sub kelompok dengan pemimpin utama tim. 1. 1. Controlled Centralized CC Hanya ada pimpinan utama tim di sini, semua tugas dikoordinir dan ditangani langsung oleh pimpinan utama. Semua pengambilan keputusan terhadap suatu masalah berada di tangan pimpinan utama. Pimpinan utama ini pula yang menentukan anggota kelompok mana yang harus bekerja dan tidak bekerja. Semua komunikasi tim harus melalui pimpinan utama. Karena itu sifat komunikasi dalam bentuk organisasi ini hanya bersifat vertikal. 1. Teori – teori Organisasi 1. James D. Money Oragnisasi adalah sebagai bentuk perserikatan orang – orang untuk mencapai suatu tujuan bersama. 1. 1. Jhon D. Millet Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselengarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama. 1. 1. Chester L Bernard Organisasi adalah suatu sistem tentang aktifitas kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak padang bulu, yang sebagian besar bagian silaturahmi. BAB II PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN ORGANISASI 1. Perkembangan Organisasi Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya bahwa manusia adalah makhluk sosial. Hal ini turut mendorong manusia membentuk organisasi untuk mewujudkan cita-citanya. Karena itu, organisasi muncul ketika manusia itu berkumpul dua orang atau lebih. Bahkan, sebelum manusia terlahir ke muka bumi ini, benih-benih organisasi juga telah tersirat sejak awal proses penciptaan manusia di alam rahim. Seperti yang dijelaskan oleh ilmu kedokteran, sel sperma seorang laki-laki dikatakan normal apabila berjumlah minimal 20 juta sel sperma. Padahal, hanya satu sel yang dibutuhkan untuk melakukan pembuahan dengan sel telur milik sang istri. Peristiwa ini mengisyaratkan bahwa manusia memang ditakdirkan untuk berorganisasi dalam mencapai tujuan. Demikian pula kisah nabi Adam as sebagai manusia pertama yang diungkap dalam al-Qur’an, ia juga membentuk kelurga bersama istrinya Hawa. Ketika mereka memiliki anak, maka anak-anak tersebut mereka dididik dan diorganisir sedemikian rupa dengan pekerjaan yang berbeda sesuai dengan bakat dan minat mereka. Seperti Qabil bekerja sebagai petani, sedangkan Habil sebagai peternak. Hal ini terungkap dalam firman Allah SWT Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam Habil dan Qabil menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua Habil dan tidak diterima dari yang lain Qabil. ia berkata Qabil “Aku pasti membunuhmu!”. berkata Habil “Sesungguhnya Allah hanya menerima korban dari orang-orang yang bertakwa”. Qs. al-Maidah/5 27 Sepanjang sejarah perkembangan manusia, juga ditemukan bukti-bukti bahwa organisasi itu telah muncul di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan orang-orang Yunani, kerajaan-kerajaan yang telah dibangun pada masa Romawi juga menunjukkan bahwa mereka telah membentuk dan membangun organisasi yang baik. Dengan demikian, manusia dan organisasi serta aktivitasnya telah berlangsung lama sejak ribuan tahun silam, tapi yang dibutuhkan dan perlu untuk diketahui adalah akar perkembangan organisasi pada abad ke-18 dan ke-19. 1. Perubahan Pada Kondisi yang diinginkan * Adam Smith, 1776; Adam Smith telah memberikan kontribusi yang sangat penting dengan doktrin ekonominya, yaitu spesialisasi bidang kerja atau pembagian tugas dengan berbagai argumentasi yang sangat dalam. Adam Smith memberikan contoh pembagian tugas dengan spesialisasi bidang kerja tertentu dalam pabrik pembuatan peniti. Ada sepuluh orang pekerja dalam pabrik tersebut, setiap orang mempunyai tugas tertentu dengan mengerjakan suatu bagian kerja tertentu. Sepuluh orang pekerja tersebut dapat membuat buah peniti tiap harinya. Selanjutnya, jika setiap pekerja mengambil kawat sendiri-sendiri kemudian meluruskannya, membuatkan ujung batangnya, hasilnya setiap pekerja mampu membuat satu peniti dalam satu hari. Kalau ada sepuluh pekerja maka dapat membuat sepuluh peniti setiap hari. Dan spesialisasi bidang pekerjaan tertentu pada masa sekarang ini sudah barang tentu termotivasi oleh keuntungan yang berlipat ganda dari doktrin Adam Smith pada 2 abad silam. * Charles Babbage, 1832; Charles Babbage adalah seorang profesor matematika dari Inggris yang telah mengembangkan sistem pembagian tugas yang telah diartikulasikan pertama kali oleh Adam Smith. Babbage menambahkan beberapa keuntungan dengan sistem pembagian tugas, yang telah dikemukakan oleh Adam Smith. Selain keterampilan, menghemat waktu yang terkadang sering disia-siakan terbuang ketika penggantian tugas satu ke tugas yang lain. Keuntungan tersebut yaitu – Mempersingkat waktu yang diperlukan untuk belajar suatu pekerjaan – Menghemat pemborosan material yang diperlukan dalam pelajaran pada tiap tingkatan. – Memungkinkan untuk menghasilkan tingkat keteram¬pilan yang tinggi. – Memungkinkan kemampuan untuk membandingkan keterampilan seseorang dan bakat fisik dengan tugas-tugas tertentu. * Robert Owen, 1825; Robert Owen adalah orang periling dan berjasa dalam sejarah perilaku organisasi karena ia adalah seorang industrialis pertama yang mengingatkan bagaimana sistem pabrik yang sedang tumbuh dan berkembang telah merendahkan para pekerja. Ia menolak praktik-praktik kekerasan yang ia lihat di pabrik-pabrik, seperti anak yang bekerja di bawah umur 10 tahun, 13 jam kerja tiap hari dengan kondisi kerja yang menyedihkan. Owen menjadi seorang reformer, ia mencek para pemilik pabrik yang memperlakukan peralatan lebih baik dibandingkan dengan para karyawannya, ia mengkritik mereka yang membeli mesin dengan harga mahal sementara membayar para pekerja yang menjalankan mesin tersebut dengan harga sangat murah. Owen mengatakan bahwa mempergunakan uang untuk meningkatkan para pekerja merupakan salah satu investasi terbaik yang menjadi pilihan para eksekutif bisnis, ia mengklaim bahwa memperlihatkan concern kepada para karyawan akan sangat menguntungkan untuk manajemen dan membebaskan kesengsaraan manusia. Untuk ukuran zaman Owen ia tentu sangat idealis tapi seratus tahun setelah tahun 1825 ditetapkan jam kerja untuk semua, undang-undang perburuhan anak, pendidikan untuk umum, perusahaan memberikan makan pada waktu kerja. 1. Mengenal Perubahan Di dalam lingkungan makro, seperti Anda kenali, terjadi berbagai perubahan yang bersifat alami, seperti siklus hidup atau life-cycle. Di dalam contoh kita, perusahaan di kota kecil tadi mengalami perubahan siklus yang tidak disadari oleh pemilik dan seluruh stafnya. Mereka sudah berada di tahap puncak pertumbuhannya. Perubahan-perubahan alami serupa ini terjadi pada hidup pribadi Anda, seorang pemimpin, pengikut, atau orang-orang lain yang terkait dengan organisasi atau komunitas kita. Perubahan serupa ini terjadi pula dengan sebuah kota, teknologi, pola pikir, suatu masyarakat, bahkan agama sekalipun. Misalnya, pemahaman tentang dunia yang dianggap sebagai suatu piring datar dan memiliki tepi, kini sudah usang. Demikian pula pandangan tentang bumi sebagai pusat tata surya. Lebih abstrak lagi, paham yang membedakan manusia sebagai kafir atau beriman, kini semakin banyak ditinggalkan orang dan digantikan dengan paham baru bahwa semua manusia saling terkait dan unik dalam paradigma masing-masing. Apa yang harus seorang pemimpin lakukan terhadap perubahan alamiah itu? Terhadap perubahan yang mengikuti siklus hidup tadi, seorang pemimpin perlu senantiasa meneliti dan mempelajari pada tahap mana dari siklus itu ia dan pengikutnya berada. Akan sangat fatal bila ia mengira bahwa organisasinya masih berada pada tahap pertumbuhan yang membutuhkan banyak dana, padahal mereka sudah berada pada tahap uzur dimana dana justru harus dihemat. Disamping itu, ia perlu meneliti kalau-kalau cara memimpinnya tidak lagi cocok untuk suatu tahap baru dari kehidupan organisasinya. 1. Keefektifan Pengembagan Organisasi – Menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf anggota organisasi – Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka – Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi – Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan diri BAB III KOMITMEN ORGANISASI 1. Pengertian Komitment Organisasi Komitment organisasi adalah sebagai suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Menurut Stephen P. Robbins didefinisikan bahwa keterlibatan pekerjaaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seseorang individu, sementara komitmen organisasional yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. Dalam organisasi sekolah guru merupakan tenaga profesional yang berhadapan langsung dengan siswa, maka guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik mampu menjalankan kebijakan-kebijakan dengan tujuan-tujuan tertentu dan mempunyai komimen yang kuat terhadap sekolah tempat dia bekerja. 1. Bentuk – bentuk Komitmen Organisasi 1. Komitmen efektif effective comitment Keterikatan emosional karyawan, dan keterlibatan dalam organisasi, 2. Komitmen berkelanjutan continuence commitment Komitmen berdasarkan kerugian yang berhubungan dengan keluarnya karyawan dari organisasi. Hal ini mungkin karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit, 3. Komitmen normatif normative commiment Perasaan wajib untuk tetap berada dalam organisasi karena memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus dilakukan. 1. Proses Pembentukan Komitmen Organisasi Komitmen organisasi merupakan salah satu faktor penting bagi kelanggengan suatu organisasi. Tanpa adanya komitmen organisasi yang kuat dalam diri individu, tidak akan mungkin suatu organisasi dapat berjalan dengan maksimal. Banyak sekali penelitian-penelitian yang mengupas dan memahami permasalahan komitmen ornagisasi. Penelitian yang dilakukan oleh Dunham, Grube dan Castaneda 1994 mengatakan bahwa adanya komitmen organisasi yang tinggi pada setiap diri individu sangat berhubungan erat denagn rasa memiliki individu terhadap organisasi. Miner 1988 menjelaskan bahwa ada tiga tahap proses pembentukan komitmen terhadap organisasi. Tahap-tahap tersebut merupakan serangkaian waktu yang digunakan oleh individu untuk mencapai puncak karir. Tahap-tahap ini adalah 1. Komitmen awal. Ini terjadi karena adanya interaksi antara karakteristik personal dan karakteristik pekerjaan. Interaksi tersebut akan membentuk harapan karyawan tentang pekerjaannya. Harapan tentang pekerjaan inilah yang akan mempengaruhi sikap karyawan terhadap tingkat komitmen terhadap organisasi. 2. Komitmen selama bekerja. Proses ini dimulai setelah individu bekerja. Selama bekerja karyawan mempertimbangkan mengenai pekerjaan, pengawasan, gaji, kekompakan kerja, serta keadaan organisasi dan ini akan menimbulkan perasaan tanggung jawab pada diri karyawan tersebut. 3. Komitmen selama perjalanan karir. Proses terbentuknya komitmen pada tahap masa pengabdian terjadi selama karyawan meniti karir didalam organisasi. Dalam kurun waktu yang lama tersebut, karyawan telah banyak melakukan berbagai tindakan, seperti investasi, keterlibatan sosial, mobilitas sosial, mobilitas pekerjaan dan pengorbanan-pengorbanan lainnya. Aspek-Aspek Komitmen Organisasi Komitmen berorganisasi ditandai oleh suatu keinginan untuk memelihara anggotanya, terlibat dalam bekerja dan menyesuaikan nilai-nilai pribadi dengan tujuan-tujuan serta kebijaksanaan organisasi. 1. 1. Perasaan manunggal dengan tujuan organisasi identifikasi, yang meliputi minat dan tujuan yang sama dengan anggota organisasi lain. 2. Perasaan terlibat dalam organisasi, dimana perasaan terlibat pada organisasi merupakan perasaan ikut memiliki dari karyawan terhadap organisasi. 3. Perasaan setia atau loyal pada perusahaan, merupakan kesetiaan individu dengan memberikan dukungan serta mempertahankan kebijaksanaan organisasi. 1. Faktor – faktor yang mempegaruhi komitmen organisasi Komitmen organisasi sangat terkait dengan faktor individu dan juga faktor organisasi Schultz dan Ellen, 1994. Individu yang telah berada dalam suatu organisasi lebih dari dua tahun, dan individu yang memiliki keinginan untuk berkembang, memiliki komitmen organisasi yang tinggi disbanding dengan individu yang baru masuk didalam suatu organisasi Schultz dan Ellen, 1994. Penelitian yang dilakukan oleh O’ Driscoll dalam Schultz dan Ellen, 1994 pada 119 karyawan didaerah New Guenia, menunjukkan bahwa perkembangan komitmen organisasi akan terlihat setelah enam bulan individu bergabung didalam suatu organisasi, dan selanjutnya penelitian tersebut menemukan hubungan yang positif antara komitmen organisasi dengan kepuasan dapat dikelompokan menjadi 4 bagian. 1. karakteristik individu usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan 2. karakteristik yang berhubungan dengan pekerjaan 3. karakteristik struktural formalitas, desentralisasi 4. pengalaman dalam kerja BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi diantaranya adalah kejujuran dalam pekerjaan, perhatian, kepedulian dan kepercayaan terhadap karyawan, perbedaan karakteristik individu usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, karakteristik yang berhubungan dengan pekerjaan, karakteristik struktural formalitas, desentralisasi, pengalaman dalam kerja, kepercayaan dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai dan tujuan organisasi, keinginan bekerja keras demi kepentingan organisasi, dan keinginan untuk mempertahankan diri agar tetap menjadi anggota organisasi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek komitmen organisasi meliputi kemauan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi yang ditandai dengan kesetiaan pada organisasi atau perusahaan, kemampuan yang kuat berusaha semaksimal mungkin demi kemajuan dengan ikut mendukung kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan sasaran organisasi serta adanya penerimaan nilai, tujuan dan sasaran organisasi. Aspek-aspek yang akan dijadikan alat ukur adalah perasaan manunggal dengan organisasi, perasaan terlibat pada organisasi, dan perasaan setia dan loyal pada perusahaan. 1. Saran – saran Seorang pemimpin harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu mau kelompok. Sedangkanpengorganisasian adalah fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepintas pengorganisasian adalah biasa dan lumrah dibicarakan. Yang tidak biasa adalah kenyataan sukarnya kualitas sempurna pengorganisasian dicapai. Hal tersebut, karena salah satu unsur yang termasuk sumber daya tidak lain manusia bahkan manusia dalam keberadaannya sangat vital. Unsur manusia jugalah penyebab kalang kabutnya kondisi negara kita dimana sebagian orang berteriak keras " Ubah sistem ..ubah sistem ". Apa yakin dengan merubah sistem itu efisien? dan kalau pun sistemnya dirubah, manusia jualah yang menjalankan. Sayangnya yang berjuluk manusia itu rakus sebagaimana ilmu ekonomi menyebut homo economicus. Kerakusan yang menjadi penyebab inti bekerjasama di dominasi kepentingan pribadi. Berbeda dengan ilmu ekonomi, manusia dijuluki ilmu manajemen sebagai homo oeconomicus yang senang bekerjasama. Kiranya dieklektikan, optimalisasi kualitas pengorganisasian dapat kita tempuh dengan cara mengelola manusia rakus sedemikian rupa hingga bekerjasama mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah ini. B. Batasan Masalah Hal yang akan dibahas dalam makalah ini adalah 1. Pengorganisasian 2. Prinsip dan unsure pengorganisasian 3. Proses pengorganisasian 4. Struktur Pengorganisasian BAB II. PEMBAHASAN A. Pengorganisasian Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga institution atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Arti kedua mengacu pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen. Pengorganisasian organizing merupakan suatu cara pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan di antara para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien Stoner, 1996. Sedangkan Hani Handoko 1999 memberikan pengertian pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya. Menurut Syani, secara metodologis pengorganisasian adalah suatu cara manajerial yang berhubungan dengan usaha-usaha kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan pembagian kerja. Dalam usaha-usaha ini para anggota kelompok melaksanakan pekerjaannya disertai pengetahuan dan metode ilmiah berdasarkan perspektif umum yang perlu memelihara dan menjaga yang relevansi responsive dengan tujuan organisasi. Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan. B. Prinsip dan Unsur Pengorganisasian Prinsip-prinsip organisasi adalah 1. Tujuan yang tegas dan jelas 2. 2. Departementasi 3. Pembagian tugas pekerjaan 4. Adanya koordinasi 5. Kesatuan komando 6. Delegasi wewenang 7. Luas jenjang pengawasan yang jelas 8. Seimbang dan fleksibel. Unsur organisasi adalah 1. struktur organisasi 2. tugas, orang 3. keputusan dan imbalan 4. situasi informal 5. budaya. Kecocokan diantara lima unsur demikian sangat diperlukan agar saling memperkuat dan menopang konsistensi. Setiap unsur konstruksi organisasi diserap kuat kualitas sempurna prinsip-prinsip pengorganisasian. Dengan demikian keberadaan organisasi menjadi patut dipertimbangkan oleh organisasi lain. Kualitas sempurna pengorganisasian merupakan sebuah dimensi penopang kehebatan organisasi. C. Proses Pengorganisasian Menurut Stoner 1996 langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang. Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas. Menurut T Hani Handoko 1999 proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur sebagai berikut Pemerincian seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja ini sebaiknya tidak terlalu berat juga tidak terlalu ringan. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. D. Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. Teknologi yang digunakan Anggota dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi Ukuran organisasi Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dalam organisasi. Standarisasi kegiatan yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan Koordinasi kegiatan yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja organisasi Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja. Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan hubungan di antaranya. Bagan organisasi memperlihatkan lima aspek utama suatu struktur organisasi Pembagian kerja. Manajer dan bawahan atau rantai perintah. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan Tingkatan manajemen E. Contoh Struktur Organisasi BAB III BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan dari makalah ini adalah 1. Pengorganisasian organizing merupakan suatu cara pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan di antara para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien Stoner, 1996. Sedangkan T Hani Handoko 1999 memberikan pengertian pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya. 2. Prinsip pengorganisasian adalah tujuan yang tegas dan jelas, departementasi, pembagian tugas pekerjaan, adanya koordinasi, kesatuan komando, delegasi wewenang, luas jenjang pengawasan yang jelas, seimbang dan fleksibel. Unsur pengorganisasian adalah struktur organisasi, tugas, orang, keputusan dan imbalan, situasi informal dan budaya 3. Menurut Stoner 1996 langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah sedangkan menurut Hani Handoko pengorganisasian terdiri atas tiga langkah. 4. Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. B. Saran Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan. DAFTAR PUSTAKA Syani, Abdul. 2009. Pengorganisasian. Google doc Bowo Arief, 2008. Pengorganisasian. Fakultas Ekonomi, Universitas Mercu buana Jakarta Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bejudul "Organisasi". Makalah ini berisi tentang definisi organisasi, struktur organisasi, bentuk organisasi, elemen dasar pengorganisasian dan mengelola
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Guna memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Pengantar Manajemen yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang "Struktur dan Desain Organisasi”. Makalah ini disusun untuk dijadikan pembelajaran ilmu Manajemen. Rangkaian-rangkaian materi ini yang diharapkan dapat membantu para pembaca dapat mengerti bab “Struktur dan Desain Organisasi” ini. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi kami dan juga pembacanya. Demikian hasil makalah yang kami buatstruktur dan desain organisasi yang berbentuk makalah ini. Kami berharap tulisan ini bisa menambah ilmu pengetahuan kita . Kami sadar, bahwa dalam makalah ini banyak sekali kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan yang semestinya pada makalah ini sangat kami harapkan pada semua pihak yang berkenan memperhatikan isi dan penulisannya. Kami berharap mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi para pembaca yang membutuhkannya. Semarang, 18 November 2016 Tim Penulis DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah 1. Tujuan Makalah BAB II PEMBAHASAN Pengertian Struktur dan Desain Organisasi Enam Elemen Utama Desain Organisasi Model Desain Organisasi Faktor – Faktor Kontinjensi Desain Organisasi Tradisional dan Kontemporer BAB III PENUTUP Kesimpulan............................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yang meliputinya. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugastugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi agar tujuann organisasi dapat dicapai dengan efisien. Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekansime formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, weweanang dan tanggung jawab yang berbeda dalalm suatu organisasi. Adapun faktor-fakor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah 1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya 2. Teknologi yang di gunakan 3. Anggota atau orang-orang yan terlibat dalam organisasi 4. Ukuran organisasi Desain organisasi dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dann lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk melihat secara berssamaan ke dalam organisasi dan keluar organisasi. Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting, pertama adalah perubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun desain organisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada di desain untuk menyesuaiakan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. Apakah pengertian struktur dan desain organisasi? Apa saja enam elemen dalam desain organisasi? Apa yang dimaksud struktur mekanistik dan organik? Apa saja faktor kontinjensi dalam struktur organisasi? Apa saja macam – macam desain organisasi tradisional dan kontemporer? 1. 2. 3. 4. 5. Mengetahui pengertian struktur dan desain organisasi Mengetahui enam elemen dalam desain organisasi Mengetahui pengertian struktur mekanistik dan organik Mengetahui faktor – faktor kontinjensi dalam struktur organisasi Mengetahui macam – macam desain organisasi tradisional dan kontemporer. Tujuan Makalah BAB II PEMBAHASAN Pengertian Struktur dan Desain Organisasi Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun organisasi yang merupakan suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan. Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompok- kan, dan dikoordinasikan secara organisasi ialah susunan pembagian tugas secara formal yang ada dalam sebuah organisasi. Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi. desain organisasi, Ivancevich 2008 mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi. Enam Elemen Utama dalam Organisasi 1. Spesialisai Kerja Spesialisasi kerja ialah pembagian kegiatan pekerjaan ke dalam berbagai tugastugas yang terpisah. Spesialisasi kerja juga biasa disebut pembagian kerja division of labour. Tujuannya agar individu tersebut dapat menguasai keahlian lain dalam upaya peningkatan output kerja. Sekarang ini kita menggunakan istilah spealisasi kerja, untuk melakukan sejauh mana tugas-tugas di organisasi itu di bagi-bagi menjadi sejumlah pekerjaan sendiri. Inti dari spesialisasi adalah bahwa keseluruhan pekerjaan tidak di kerjakan oleh satu orang tapi dipecah menjadi beberapa langkah dan setiap langkah di selesaikan oleh orang yang berbeda. Karyawan individual dispesialisasikan untuk melakukan sebagian aktifitas bukannya keseluruhan aktivitas pekerjaan. Selama paruh abad ke 20, para manajer menganggap spealisasi kerja sebagai sumber penigkatan produktivitas yang tidak akan pernah berakhir. Dan selama beberapa waktu memang begitu! Karena spealisasi itu tidak d praktikkan secara luas,ketika spealisasi kerja diimplementasikan, produktifitas karyawan meningkat. Namun, sebelum tahun 1960 an, menjadi jelas bahwa sesuatu hal yang baik dapat dilakukan secara berlebihan. Dalam beberapa pekerjaan telah terlampaui titik di mana pemborosan manusia akibat dari spealisasi kerja , kebosanan,kelelahan,stress, mutu yang buruk, meningkatnya absensi dan tingginya pergantian karyawan-jauh mengalahkan keuntungan manajer zaman sekarang menganggap spesialisasi kerja sebagai mekanisme perorganisasian yang penting, tetapi bukan sebagaisumber produktivitas yang terus menerus meningkat. 2. DEPARTEMENTALISASI Departementalisasi adalah kegiatan pekerjaan bersama yang harus dihimpun kembali sehingga berbagai pekerjaan yang terpisah dapat dikoordinasikan dan diintegrasikan kembali. Bentuk departementalisasi yaitu departemntalisasi Fungsional, departemntalisasi Geografis, departemntalisasi Produk, departemntalisasi Proses, dan departemntalisasi Konsumen. Departementalisasi adalah pengelompokan pekerjaan menjadi departemen aktivitas pekerjaan yang serupa secara logis berhubungan., oleh karena itu merupakan hasil keputusan manajer tentantg aktivitas tadi dibagi-bagi menjadi tugas atau secara jelasnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu. Lima bentuk umum departementalisasi 1. Departementalisasi fungsional mengelompokkan pekerjaan berdasarkan fungsi yang di lakukan. Pendekatan itu dapat dilakukan dalam semua jenis organisasi, walaupun fungsin-fungsinya berubah dalam rangka mencerminkan tujuan dan 2. kegiatan kerja organisasi Departementalisasi produk mengelompokkan pekerjaan berdasarkan lini pendekatan ini, tiap bidang produk utama di tempatkan di bawah wewenang manajer yang ahli dalam bidang itu dan bertanggung jawab atas segala 3. sesuatu yang harus di lakukan terhadap lini produk itu. Departementalisasi geografis mengelompokkan pekerjaan berdasarkan 4. berdasarkan wilayah atau geografis . Departementalisasi proses mengelompokkan pekerjaan berdasarkan arus produk atau pelanggan , dalam pendekatan ini , kegiatan harus mengikuti arus 5. pemrosesan alami produk atau bahkan pelanggan Departementalisasi pelanggan mengelompokkan pekerjaan berdasarkan kelompok pelanggan yang mempunyai kebutuhan atau masalah bersaing yang dapat sangat baik di penuhidengan mempunyai tenaga spesialis pada masingmasing pelanggan itu. Organisasi – organisasi besar sering menggabungkan sebagian besar atau semua bentuk departementalisasi itu. Misalnya, sebuah perusahaan elektronik besar di jepang mengorganisasi tiap-tiap divisinya menurut lini funsional,mengorganisasi unit-unit pabrikasinya menurut proses , unit-unit penjualannya menurut wilayah geografis,wilayah penjualan menjadi empat pengelompokan pelanggan. Dua tren departementalisasi adalah meningkatnya penggunaan departementalisasi pelanggan dan pengunaan tim lintas fungsi. Departementalisasi pelanggan digunakan untuk memantau kebutuhan pelanggan dan lebih mampu menganggapi perubahan kebutuhan. Lintas fungsi itu mampu memahami pelanggannya dan lebih cepat menganggapi permintaan mereka. 3. Rantai Komando Merupakan garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari tingkatan atas organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan siapa melapor kepada merupakan hak yang melekat pada posisi menejerial tertentu yang memberi tahu orang apa yang harus dilakukan dan mengharapkan orang itu melakukannya. Tanggung jawab merupakan kewajiban untuk melaksanakan tugas apa saja yang dibebankan. Kesatuan Komando merupakan prinsip menejemen yang menyatakan bahwa tiap-tiap orang harus melapor kesatu menejer saja. Kita tidak mungkin membahas rantai komando tanpa membahas tiga konsep lain yaitu wewenang,tanggung jawab dan kesatuan komando. Wewenang mengacu pada hak-hak yang melekat pada posisi manajerial tertentu yang memberitahu orang apa yang harus dilakukan dan mengaharapkan orang itu melakukannya . untuk mempermudah koordinasi dan pengambilan keputusan , para manajer organisasi menjadi bagian dari rantai komando itu dan di anugeragi dengan kadar wewenang tertentu guna memenuhi tanggung jawabnya. Sewaktu para manajer mengoordinasi dan memadukan pekerjaan para karyawan , para karyawan tersebut menanggung kewajiban untuk melaksanakan tugas yang di bebankan. Kewajiban atau harapan untuk mkelaksanakan itu dikenal sebagai tanggung prinsip kesatuan komando membantu melestarikan konsep garis wewenang yang terus menerus. 4. Rentang Kendali Merupakan jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang menejer secara efisian dan efektif. Pandangan kontemporer mengenai rentang kendali mengakui bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi jumlah karyawan yang memadai yang dapat dikelola seorang menejer secara efisien dan itu meliputi keahlian dan kemampuan menejer serta karyawan dan juga sifat pekerjaan yang sedang dikerjakan. Contohnya, makin banyak latihan dan pengalaman yang dimiliki karyawan, makin sedikit pengawasan langsung yang mereka perlukan. Oleh karena itu, para menejer dengan karyawan yang terlatih dan pengalaman baik dapat berfungsi cukup baik pada rentang yang lebih luas. Variabel kontingensi lainnya yang akan menentukan rentang yang memadai mencakup kasamaan tugas-tugas karyawan, kerumitan tugas itu, jarak fisik dengan bawahan, seberapa besar , prosedur standarisasi yang diterapkan, kecanggihan sistem informasi, informasi organisasi, kekuatan budaya organisasi, dan gaya yang disukai oleh manejer. 5. Sentralisasi dan Desentralisasi Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat. Namun sentralisasi juga mempunyai keuntungan yaitu  Keputusan komprehensif yang akan diambil.  Penghematan dan lebih efektif Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi. Keuntungan desentralisasi  setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi    Dapat menanggapi perubahan dengan cepat. Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan. Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan  keputusan. Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah. Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan sebagian wewenang yang tadinya harus diputuskan pada pemerintah pusat kini dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau pemda. Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat. Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus untuk daerah adalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkat kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat. 6. Formalisasi Formalisasi yaitu sejauhmana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Formalisasi merujuk pada tingkat sejauh mana pekejaan dalam organisasi itu distandarisasikan. Jika sebuah pekerjaan sangat diformalisasikan maka pemegang pekerjaan itu hanya mempunyai sedikit kebebasan mengenai apa yang harus dikerjakan, bilamana mengerjakannya dan bagaimana harus demikian formalisasi adalah suatu ukuran tentang standarisasi. Formalisasi akan diukur dengan menentukan apakah organisasi tersebut mempunyai manual mengenai kebijakan dan prosedur, menilai jumlah keistimewaan peraturannya, melihat kembali uraian pekerjaan untuk melihat tingkat kerumitan. Jika kita berbicara mengenai formalisasi maka kita merujuk pada peraturan tertulis organisasi. Model Desain Organisasi 1. Model organisasi mekanistik Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu  Prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga individu dan kelompok.  Prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan keahlian.  Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab yaitu manager harus mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.  Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical dalam sebuah organisasi. 2. Model Organik Yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi. Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik. Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali berbeda dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling mencolok antara kedua model itu berasal dari criteria keefektifan yang berbeda yang ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model. Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia. Proses dalam organisasi organik  Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.  Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.  Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.  Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental.  Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.  Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.  Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri. Tabel perbedaan organisasi mekanistik dan organisasi organik Proses Kepemimpinan Struktur Mekanistik Tidak ada rasa percaya Struktur Organik Memiliki rasa dan keyakinan. percaya dan Bawahan tidak keyakinan merasa bebas antara atasan mendiskusikanma dan bawahan salah pekerjaan dalam semua dengan atasan hal. Bawahan yang sebaliknya merasa bebas manarik ide dan mendiskusikan pendapat mereka. dengan atasan yang sebaliknya menarik ide dan pendapat Motivasi Komunikasi Langkah hanya fisik, mereka. Langkah penuh keamanan, dan dengan motif ekonomi motivasi melalui melalui penggunaan penggunaan sanksi dan partisipasi. ancaman. Sikap Sikap lebih tidak mendukung mendukung pada organisasi pada terjadi diantara organisasi dan karyawan. Informasi mengalir ke tujuan. Informasi mengalir bawah dan bebas ke cenderung seluruh terdistorsi tidak organisasi, akurat, dan atas, bawah dipandang dan ke mencurigakan samping. oleh bawahan. Informasi akurat dan Interaksi Keputusan Tertutup dan terbatas. tidak distorsi. Terbuka dan Bawahan hanya ektensif. Baik memberi efek atasan dan yang kecil pada bawahan dapat tujuan mempengaruhi departemen, tujuan, metode metode dan dan aktivitas. aktivitas. Relatif sentralisasi. Terjadi hanya Relatif desentralisasi. pada posisi Terjadi pada puncak organisasi. semua tingkat melalui proses Penetapan Tujuan Dilokasikan pada kelompok. Mendorong organisasi puncak, partisipasi tidak mendorong dalam partisipasi menetapkan kelompok. sasaran yang tinggi dan Pengendalian Tujuan Kinerja Sentralisasi. realistik. Tersebar di Penekanan pada organisasi. bentuk Penekanan menyalahkan atas pengendalian terjadinya sendiri dan kesalahan. pemecahan Rendah dan secara masalah. Tinggi dan aktif pasif dicari dicari atasan, manajer, yang yang tidak memahami menunjukkan kebutuhan komitmen atas komitmen pengembangan penuh untuk SDM organisasi. mengembangk an malalui pelatihan SDM organisasi. Faktor – Faktor Kontinjensi Faktor-fakor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah 1. Strategi dan Struktur Struktur organisasi harus memfasilitasi pencapaian sasaran organisasi. Karena sasaran organisasi merupakan bagian penting dari strategi organisasi. Perubahan dalam strategi perusahaan menghasilkan perubahan struktur organisasi yang mendukung strateginya. 2. Teknologi dan Struktur. Organisasi menyesuaikan struktur perusahan terhadap teknologi dengan mempertimbangkan seberapa rutinya teknologi merekan digunakan untuk mengubah input menjadi output. 3. Ukuran dan Struktur Banyak bukti menunjukkan bahwa ukuran organisasi mempengaruhi strukturnya. 4. ketidakpastian Lingkungan dan Struktur sebagian organisasi menghadapi lingkungan yang stabil dan sederhana dengan ketidakpastian yang rendah, sementara organisasi lainnya menghadapi lingkungan yang dinamis dan kompleks dengan banyak ketidakpastian. Desain Organisasi Tradisional dan Kontemporer Secara garis besar desain organisasi terbagi dua, antra lain 1. a. Desain organisasi tradisional Struktur sederhana Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban overload di puncak. b. Birokrasi Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando. c. Struktur Matriks Struktur Matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan. Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi fungsional dan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh, departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka. Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan –manajer departemen fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda. 2. Desain organisasi kontemporer a. Struktur tim Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah bahwa struktr ini meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk menjadi generalis sekaligus spesialis. b. Organisasi virtual Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama bisnis secara detail. c. Organisasi nirbatas Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando, memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang diberdayakan. BAB III PENUTUP Kesimpulan Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Struktur organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain. Daftar Pustaka Stephen P. Robbins dan Marry Manajemen
Manajemenyang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang "Struktur dan Desain Organisasi". Makalah ini disusun untuk dijadikan pembelajaran ilmu Manajemen. Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan
BAB BelakangPengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuaidengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkunganyang meliputinya. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang strukturformal mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi agar tujuann organisasi dapat dicapai dengan organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekansime formal denganmana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunanperwujudan pola tetap hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posis,'maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggungjawab yang berbeda dalalm suatu organisasi. Adapun faktor-faktor utama yangmenentukan perancangan struktur organisasi adalah organisasi untuk mencapai yang di atau orang-orang yan terlibat dalam organisasiDesain organisasi dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukanoleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untukorganisasi dann lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi organisasi menuntut manajer untuk melihat secara berssamaan ke dalamorganisasi dan keluar pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting, pertama adalahperubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desainorganisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam strukturtermasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun desainorganisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahanmasalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitustruktur yang ada di desain untuk menyesuaiakan keadaan organisasi atau sub unitnyayang pengertian struktur dan desain organisasi? saja faktor yang mempengaruhi struktur organisasi ?1Manajemen Strategik STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI
13 Tujuan Pembahasan Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini yaitu : 1. Untuk mengetahui definisi organisasi dan struktur organisasi 2. Untuk mengetahui pentingnya kordinasi 3. Untuk megetahui pengertiuan perkajian kerja 4. Untuk mengetahuii definisi diferensiasi dan integrasi 5. Untuk mengetahui departementalisasi 6.
BAB I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Sistem struktur organisasi banyak sekali macamnya, mulai dari yang bersifat tradisional sampai profesional. Penerapannya sendiri dapat berbeda-beda dan banyak faktor yang menentukan, antara lain besar kecilnya perusahaan, luas sempitnya jaringan usaha, jumlah karyawan, tujuan perusahaan dan sebagainya. Beragamnya sistem struktur organisasi tersebut dimungkinkan bahwa suatu perusahaan A cocok menggunakan sistem struktur organisasi B, tetapi perusahaan C atau yang lain belum tentu cocok menggunakan sistem struktur organisasi B. Suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya selalu menggunakan struktur organisasi sebagai wadah segala kegiatannya, tetapi untuk penerapan sistem struktur organisasinya tergantung dari kondisi perusahaan yang bersangkutan. Hal ini merupakan suatu masalah bagi setiap perusahaan dalam menerapkan struktur organisasi mana yang cocok sehingga untuk itu setiap perusahaan membutuhkan waktu dan pengamatan analisis yang khusus dalam memilih sistem struktur organisasi yang tepat dan sesuai. Tujuan - Menambah wawasan tentang struktur organisasi - Mengerti macam – macam struktur organisasi - Memenuhi tugas Dosen Perilaku dan Pengembangan Organisasi BAB II Pembahasan Pengertian Organisasi Menurut Stoner Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. Organisasi Menurut James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi Menurut Chester I. Bernard Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Pengertian organisasi Organisasi adalah sekelompok orang dua atau lebih yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian Pengorganisasian. Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi. Pengertian Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen unit-unit kerja dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan koordinasi. Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Macam Struktur Organisasi Struktur Organisasi ada 5 kelompok yaitu struktur organisasi fungsional, struktur organisasi proyek, struktur organisasi matriks, struktur organisasi usaha ventura dan struktur organisasi tim kerja task force . Soekanto 1983 Struktur Organisasi Fungsional Struktur organisasi fungsional terdiri dari Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian Personalia dan Bagian Pembelanjaan serta Bagian Umum. Pada struktur organisasi fungsional apabila ada seseorang yang diserahi tugas untuk mengelola suatu proyek biasanya orang tersebut sudah terlanjur setia pada bagian mana dia dahulu bekerja. Oleh karena itu seyogyanya offering tersebut tidak memanfaatkan menarik seluruh orang-orang dari bagiannya dahulu, tetapi sebaiknya juga menarik orang-orang pada bagian lain yang mampu sehingga pengalaman dan pengetahuan dapat dinikmati bersama. Contoh sturktur organisasi fungsional Dasar pengelompokan kegiatan adalah sumber resources yang berarti setiap fungsi merupakan bagian yang menyediakan sumber misalnya bagian produksi, personalia, pembelanjaan, pemasaran, Umum . Kelemahan Struktur Fungsional - Respon Organisasi terhadap perubahan lingkungan agag lambat - Pengambilan keputusan menumpuk pada puncak organisasi sehingga beban pimpinan menjadi terlalu berat - Koordinasi antar bagian/fungsi tidak terlau baik - Inovasi terbatas - Pandangan terhadap sasaran organisasi agak terbatas, cenderung hanya memperhatikan bagian sendiri Kelebihan Struktur Fungsional - Paling sesuai untuk lingkungan yang stabil - Dapat mencapai efisiensi pada masing – masing bagian - Merangsang berkembangnya ketrampilan fungsional - Mampu mencapai sasaran bagian fungsi - Ssuai untuk organisasi berukuran kecil sampai dengan sedang - Baik jika ada satu atau sejumlah kecil jenis produk Struktur Organisasi Proyek Pada hakekatnya struktur organisasi proyek bermula dari organisasi fungsional. Pengelola proyek dari suatu bagian meminta agar orang–orang fungsional yang bekerja pada proyek benar–benar pindah untuk bekerja sepenuhnya dibawah kekuasaannya. Gambar Struktur proyek Kelebihan Struktur Organisasi Proyek - Paling sesuai untuk lingkungan tidak stabil dengan perubahan yang cepat - Penaggung jawab proyek jelas - Koordinasi antar fungsi baik - Bagian – bagian dapat beradaptasi dengan baik - Sesuai untuk organisasi besar - Baik jika ada banyak jenis proyek Kekurangan Sruktur organisasi Proyek - Tidak mampu mencapai efisiensi ekonomis - Koordinasi antar proyek sulit - Kahlian tekhnik hilang karena tidak ada spesialisasi fungsional - Integrasi ataupun standarisasi antar produk sulit tercapai Semakin banyak proyek maka semakin banyak pula duplikasi fungsi. Selain itu para karyawan akan ragu di mana dia akan ditempatkan bila pelaksanaan proyek sudah selesai. Sebaliknya manajer bagian mungkin akan khawatir bila personilnya ditarik ke proyek-proyek. Pemanfaatan personil-personil yang fungsional akan menjadi tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu diciptakanlah apa yang disebut struktur organisasi matriks. Struktur Organisasi Matriks Organisasi matriks biasanya diciptakan berdasarkan kebaikan-kebaikan organisasi fungsional dan organisasi proyek. Para ahli/staf dihimpun berdasarkan fungsinya untuk mengerjakan proyek tertentu. Dalam hal ini dibentuk bagian manajemen proyek secara tersendiri. Masing-masing bagian secara struktural tidak boleh mempunyai proyek. Walaupun demikian berbagai proyek masih dapat dilakukan oleh perusahaan akan tetapi berada di bawah pengawasan manajemen proyek. Kesulitannya disini ialah bahwa organisasi matriks biasanya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar dan bila sistemnya tak lancar dapat menimbulkan pertentangan dan kesenjangan antara bagian fungsional dan bagian manajemen proyek. Organisasi Usaha Jenis organisasi ini biasanya dipakai pada perusahan-perusahan besar dimana sering muncul proyek penelitian dan pengembangan produk. Pada kelanjutannya akan dibentuk organisasi fungsional di dalam perusahaan tersebut dengan maksud agar kegiatan dapat mandiri dan luwes dengan sumber daya manusia serta dana tersendiri. Dalam hal ini, kerjasama antara teknisi, peneliti dan para ahli pemasaran perlu dibina terutama pada saat permulaan pengembangan produk. Organisasi Tim Kerja Bentuk organisasi ini biasanya dimanfaatkan untuk menanggulangi proyek-proyek yang muncul secara tiba-tiba atau belum direncanakan dan sifatnya ad hoc sementara. Para anggota organisasi ini biasanya merupakan personil-personil senior dan tidak dibebaskan dari pekerjaan rutinnya. Namun dengan bekal pengalaman yang ada, biasanya mereka lebih mampu dan tenang dalam menanggulangi persoalan yang timbul secara mendadak. Barrie dan Paulson 1984 membagi struktur organisasi atas empat kelompok, yang mencakup struktur organisasi dengan pendekatan tradisional, struktur organisasi pemilik- pembangun, struktur organisasi putar kunci, dan struktur organisasi manajemen konstruksi profesional. Struktur Organisasi Pendekatan Tradisional Dalam struktur organisasi ini pihak pemilik owner mempekerjakan seorang pendesain arsitekturl designer yang bertugas dalam mempersiapkan rencana dan spesifikasi proyek, kemudian melakukan inspeksi sampai tingkat tertentu yaitu memonitor informasi dan mengawasi perkembangan pelaksanaan konstruksi. Pembangunan konstruksi merupakan tanggungjawab kontraktor utama tunggal kepada pemilik melalui suatu perjanjian. Banyak pekerjaan pada kenyataannya boleh dikerjakan oleh kontraktor khusus individu di bawah perjanjian subkontrak dengan kontraktor utama. Biasanya perusahaan tersebut dinamakan Subkontraktor. subkontraktor pada umumnya mengajukan penawaran pekerjaan untuk sebagian saja dari rencana pemilik, namun hubungan kontak formalnya adalah secara langsung dengan kontraktor utama dan selanjutnya kontraktor utama bertanggung jawab kepada pemilik mengenai semua pekerjaan, termasuk juga pekerjaan-pekerjaan yang disubkontrakkan. Struktur Organisasi Pemilik-Pembangun The Owner-Builder Secara historis banyak sekali kota-kota atau negara-negara terutama pada bagian/dinas pekerjaan umum, badan pemerintah pusat, dan perusahaan-perusahaan swasta telah melaksanakan pekerjaan dengan kemampuan sendiri, baik mengenai pembuatan desain maupun mengenai pelaksanaan konstruksinya. Pendekatan ini sering disebut sebagai 'force account' Perhitungan berdasarkan kemampuan sendiri. Para pemilik yang lain atau perwakilannya seperti biro reklamasi, dinas bangunan publik dan badan pelayanan umum general services administration walaupun banyak mempertahankan pertanggungjawaban manajemen dan desain konseptualnya, tetapi mereka telah memanfaatkan jasa-jasa konsultan untuk semua atau sebagian dari desain detailnya serta menyerahkan kepada kontraktor untuk mempekerjakan dan mengawasi tenaga kerjanya. Struktur Organisasi Perancang-Pembangun atau Perancang-Pengelola Putar Kunci Beberapa ahli membedakan pengertian antara perancang-pembangun perancang-pengelola dan putar kunci. Namun pada prakteknya kedua hal tersebut sering saling tertukar. Dalam metode ini keseluruhan manajemen proyek yang meliputi konsep perencanaan, perancangan, pelaksanaan konstruksi serta penyelesaian proyek biasanya ditangani oleh satu perusahaan. Berdasarkan pengertian perancang-pembangun, pihak pembangun tidak bertindak sebagai kontraktor utama. Pihak pembangun tidak mengendalikan pekerjaan dalam satu tangan terhadap semua kontraktor. Ada suatu bentuk kontrak khusus yang dinegosiasikan antara perancang-pembangun bersama dengan pemilik dalam mengelola proyek. Sedangkan menurut pengertian perancang-pengelola, pelaksanaan konstruksi dikerjakan oleh sejumlah kontraktor bebas menurut rata cara yang sesuai dengan konsep manajemen konstruksi profesional. Perancangan Pembangunan Perancangan Pengelola Dengan menggunakan sistem perancang-pembangun atau perancang- pengelola, pelaksanaan konstruksi dapat dilaksanakan dengan segera melalui program konstruksi bertahap yang bertujuan untuk mempersingkat waktu pelaksanaan proyek. Cara untuk menyelesaikan proyek seperti ini telah dipakai pada sebagian besar dari proyek-proyek industri berat yang berorientasi pada proses, sebagaimana yang telah dibangun di negara Amerika Serikat pada beberapa dasawarsa terakhir ini. Manajemen Konstruksi Profesional Manajemen konstruksi profesional membentuk satu tim atas tiga kelompok utama yaitu pemilik, perancang, dan manajer konstruksi dalam suatu hubungan yang tidak saling bertentangan dan hal ini membuka kesempatan bagi pemilik untuk berperan secara penuh dalam proses pelaksanaan konstruksi. Struktur organisasi manajemen konstruksi profesional dibagi atas dua jenis pendekatan. Pendekatan yang pertama yaitu melalui penggunaan suatu perusahaan konsultan sebagai pengawas pekerjaan para kontraktor, sedangkan pendekatan yang ke dua yaitu menggunakan jasa kontraktor utama sebagai pengawas dari seluruh pekerjaan yang disubkontrakkan. Dari segi waktu penyelesaian proyek, kualitas pekerjaan dan dari segi pengawasan keuangan proyek maka penggunaan struktur organisasi manajemen konstruksi profesional melalui pendekatan pertama akan lebih kompetitif bila dibandingkan terhadap penggunaan struktur organisasi pendekatan ke dua. Hal ini disebabkan karena adanya pembedaan yang jelas antara tugas dan wewenang pada masing-masing unsur. Manajemen Konstruksi Profesional – Manajer Konstruksi Manajemen Konstruksi Profesional – Kontraktor Utama BAB III Penutup Kesimpulan 1. Penerapan sistem struktur organisasi suatu perusahan tertentu tidak harus menganut satu pola/ tipe struktur organisasi teoritis yang ada. 2. Sistem struktur organisasi yang digunakan oleh suatu perusahaan tertentu bisa merupakan gabungan dan beberapa pola/ tipe struktur organisasi teoritis yang ada. 3. Antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya bisa memiliki sistem struktur organisasi yang berbeda. Hal ini tergantug dari kondisi dan tujuan perusahaan tersebut. Saran Sebaiknya masing-masing perusahaan menerapkan sistem struktur organisasinya sesuai dengan kebutuhan serta berdasarkan kondisi dan tujuan peusahaan tersebut. Istilah-istilah yang digunakan masih menggunakan istilah asing. Jadi diharapkan pada para pemakai untuk menyesuaikannya dengan kondisi pada perusahaan yang bersangkutan. Daftar Pustaka - Soekanto Reksohadiprodjo, 1983, Manajemen Proyek, BPFE, Yogyakarta - Tulisan Ilmiah Muhammad Aswin, - Definisi Online tentang pengertian Organisasi, - Judi Mukzam, Muhammad. Print out Power Point Teori Organisasi Administrasi.
1 struktur organisasi 2. tugas, orang 3. keputusan dan imbalan 4. situasi informal 5. budaya. Kecocokan diantara lima unsur demikian sangat diperlukan agar saling memperkuat dan menopang konsistensi. Setiap unsur konstruksi organisasi diserap kuat kualitas sempurna prinsip-prinsip pengorganisasian.
MAKALAHPENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASIDisusun Oleh KELOMPOK SundingC 301 18 YasserC 301 18 301 18 OctaviaC 301 18 Karnila Tamembuke C 301 18 Adibah BoftenC 301 18 Nyoman KertayasaC 301 18 301 18 Jade WagiriC 301 18 018PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI & BISNISUNIVERSITAS TADULAKO2019KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya denganrahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pengorganisasiandan struktur organisasi” ini dengan baik tepat pada lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yangtelah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam prosespenyusunan karya ilmiah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidaklangsung sehingga karya ilmiah ini bisa selesai pada waktu yang telah kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunanmakalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam karya ilmiah yang telah kami susun inimasih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran sertamasukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih lagi. Akhir kata, kamiberharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat,Tim Penyusun Kelompok 2 iDAFTAR ISIKATA PENGANTAR........................................................................................................iDAFTAR ISI.......................................................................................................................iiBAB I Latar Belakang............................................................................................................... Rumusan Masalah.......................................................................................................... Tujuan Pembahasan.......................................................................................................2BAB II organisasi dan struktur organisasi............................................................... Kerja............................................................................................................. Koordinasi................................................................................................. dan integrasi............................................................................................. Organisasi Formal........................................................................................... Organisasi Informal........................................................................................9BAB III PUSTAKA.........................................................................................................11iiBAB Latar BelakangMembahas tentang masalah Organisasi pasti kita pernah mendengar katatersebut. Organisasi adalah sebuah wadah untuk para mahasiswa mengekspresikanaspirasi mereka. organisasi sangat penting ada di dalam setiap perguruan tinggi karenadengan adanya organisasi di setiap perguruan tinggi akan banyak menampung kreatifitasmahasiswanya,Sehingga setiap aspirasi dan kreatifitas setiap mahasiswa tidak ada yangterbuang organisasi di atur oleh sebuah aturan yang telah dibuat oleh semuaanggota organisasi tersebut dan peraturan itu akan dijalankan oleh setiap anggotanya danbagi pelanggar aturan akan dikenakan sanksi yang telah disepakati oleh setiap anggotadan didalam sebuah organisasi ada pengurus yang memimpi organisasi agar sebuahorganisasi dapat menjalankan tugas-tugasnya .Want to read all 14 pages?Previewing 5 of 14 pagesUpload your study docs or become a to read all 14 pages?Previewing 5 of 14 pagesUpload your study docs or become a of previewWant to read all 14 pages?Upload your study docs or become a member.

Pengorganisasiandan Struktur Dalam Organisasi - Modul Makalah Beranda / Manajemen / Manajemen Umum Pengorganisasian dan Struktur Dalam Organisasi Oleh Nikita Dini 11 Jun, 2015 Posting Komentar Pengorganisasian dan Struktur Dalam Organisasi PENGORGANISASIAN A. DEFENISI, PROSES DAN ELEMEN PENGORGANI-SASIAN Defenisi Pengorganisasian :

67% found this document useful 3 votes6K views27 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?67% found this document useful 3 votes6K views27 pagesMakalah Struktur Dan Desain OrganisasiJump to Page You are on page 1of 27 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 20 to 25 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Sepertitelah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

Abstrack Oganisasi has become bagin of the activities of human life. Because without an organization, it is impossible for humans to be able to organize or build a working system that is effective and efficient. Organization is needed to guide a team working on establishing a company or institution. However, an organization not only adrift by the company but rather the extent of the organization has covers all human life. Without realizing it, every individual when he was born he has been a member of the organization in its environment. One small organization without us knowing it is a family. A family when viewed in terms of social is a small organization that is within him there are members with their respective roles. Father, mothers and children also have their respective roles in small this organization and also the goals they want to achieve. An organization is one of the elements of life that is inherent to human activity that aims to regulate, guide humanity in realizing the desire they deserved. Therefore, learn about any organization is an important thing that can also be used as guidelines to socialize with others. Abstrak Oganisasi suadah menjadi bagin dari aktivitas kehidupan manusia. Karena tanpa sebuah organisasi, mustahil bagi manusia untuk dapat mengatur ataupun membangun sebuah sistem kerja yang efektif dan efisien. Organisasi dibutuhkan untuk membimbing sebuah tim kerja dalam mendirikan sebuah perusahaan atupun instansi. Namun sebuah organisasi tidak hanya terpaut oleh perusaahaan namun lebih luasnya organisasi telah mencangkup seluruh kehidupan mamusia. Tanpa disadari, setiap individu ketika ia baru lahir ia telah menjadi anggota dari organisasi yang ada dalam lingkungan nnya. Salah satu Organisasi kecil yang tanpa kita sadari adalah keluarga. Sebuah keluarga jika ditinjau dari segi sosial adalah sebuah organisasi kecil yang didalam nya terdapat anggota dengan perannya masing-masing. Ayah adalah seorang kepala rumah tangga yang dalam hal ini berperan sebagai kepala organisasi yang bertugas untuk mengatur sekaligus mengawasi keluarganya. Demikian pula ibu dan anak juga memiliki perannya masing-masing dalam organisasi kecil ini. Dalam keluarga juga terdapat tujuan-tujuan yang mereka ingin wujutkan. Sebuah organisasi adalah salah satu unsur kehidupan ynag melekat dengan aktivitas manusia yang bertujuan untuk mengatur, memebimbing manusia dalam mewujutkan keinginan yang mereka dambakan. Oleh karena

1 Organisasi dan tujuan. Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. 2. Esensi organisasi. Tanggung jawab pengorganisasian maupun tanggung jawab pelaksanaan selalu bersifat individual. Tanggung jawab didelegasikan dari seseorang.
Mendesain struktur dalam sebuah organisasi merupakan pondasi vital untuk meraih tujuan yang ingin dicapai dari organisasi tersebut meski banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Namun pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain organisasi. Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain. Proses desain merupakan suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer. Apapun bentuk atau hasil dari proses desain tersebut, para perancang desain organisasi harus merancang sebuah organisasi yang dapat membuat organisasi tersebut tetap bertahan hidup. Selain itu pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun diharapkan tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi. Pola mendesain dan proses struktur organisasi merupakan dua proses yang sangat berkaitan erat karena Struktur organisasi membawa konsekwensi berubahnya perilaku dan nilai karakteristik orang-orang yang berada dalam struktur organisasi tersebut. Stuktur organisasi ternyata sangat berpengaruh dalam mengubah perilaku dan nilai karakteristik anggota organisasi. Struktur organisasi adalah pengontrol perilaku. Perubahan terhadap struktur organisasi sudah pasti dimaksudkan sebagai upaya mengubah perilaku Kata kunci struktur organisasi, desain, strategi dan struktur organisasi Pendahuluan Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi, ivancevich 2008 mendefinisikan sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departeman, dengan demikian keputusan dengan tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi. Dengan kaitannya dengan sistem kerja di lembaga pemerintahan daerah desain organisasi merupakan langkah penting dalam peningkatan kwalitas kinerja pegawai, karena memiliki arahan yang jelas tentang arah perkembangan sistem birokrasi organisasi di daerah-daerah, berdasarkan materi dan analisa tentang konsep dan struktur organisasi maka arahan untuk desain organisasi itu memiliki model desain organisasi yang dapat memberikan gambaran dan bentuk organisasi itu, kita dapat ketahui bahwa model desain organisasi itu adalah merupakan mekanisme formal dalam pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola dan tetap hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang .
  • rep96qkb6a.pages.dev/565
  • rep96qkb6a.pages.dev/3
  • rep96qkb6a.pages.dev/327
  • rep96qkb6a.pages.dev/295
  • rep96qkb6a.pages.dev/731
  • rep96qkb6a.pages.dev/560
  • rep96qkb6a.pages.dev/275
  • rep96qkb6a.pages.dev/566
  • rep96qkb6a.pages.dev/321
  • rep96qkb6a.pages.dev/925
  • rep96qkb6a.pages.dev/305
  • rep96qkb6a.pages.dev/666
  • rep96qkb6a.pages.dev/913
  • rep96qkb6a.pages.dev/130
  • rep96qkb6a.pages.dev/664
  • makalah pengorganisasian dan struktur organisasi