BincangMuslimah.Com – Kebanyakan dari kita mungkin teramat sering mendengar nama Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Nama beliau hampir selalu disebut secara khusus oleh para pencari ilmu saat bertawasul kepada para wali. Barangkali, pengenalan kita terhadap sosok Syekh Abdul Qadir al-Jaelani hanya sebatas nama, maka di tulisan ini penulis akan mencoba mengulas sosok sufi yang alim dan […]SYEKH ABDUL QODIR AL-JAILANI Mahbub Junaidi Dosen Fakultas Agama Islam UNISDA Lamongan Email: junaid@unisda.ac.id Abstrak: Di akhir abad V dan awal abad VI yang berada dalam pergolakan poltik yang hebat memberikan pengaruh tersendiri dalam karakter berfikir maupun pola hidup masyarakat, tidak terkecuali para tokoh dan ulama muslim. 1. Untuk mengetahui konsep tasawuf Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dan menentang asumsi bahwa tasawuf bukan berasal dari agama Islam. 2. Untul mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani untuk bertasawuf di tengah polemik yang banyak terjadi khurafat dan pemikiran sesat.
Cerita ini harus diklarifikasi darimana sumbernya agar tidak mencemari keshalehan dan karomah beliau. Al-Quran dan al-Hadits tidak ada yg menceritakan Syech Abdul Kadir Jailani terkait kisah Isra dan Mi'raj Rasulullah. Sedikit riwayat Syech Abdul Kadir Jailani: Abdolqāder Gilāni) (470–561 H) (1077–1166 M) adalah seorang ulama fiqih yang
Abdul Qadir al-Jailani Syaikh 'Abdul Qodir Al Jaelani. Abdul Qadir al-Jilani at au Abd al-Qadir al-Gilani[1][2] (bahasa Kurdi: Evdilqadirê Geylanî, bahasa Persia: عبد القادر گیالنی, bahasa Urdu: عبد القادر آملی گیالنیAbdolqāder Gilāni) (470–561 H) (1077–1166 M) adalah seorang ulama fiqih yang sangat dihormat i oleh Sunni dan dianggap waliSyekh Abdul Qodir Jailani. Syekh Syarif Hidayatullah. Kanjeng Sunan Gunung Jati. Syekh Bujuk Tumpeng (Pamekasan, Madura). Kyai Daman huri (Pamekasan, Madura). Pangeran Cakrabuana. Ki Jatiraga. Ki Sadewa. Setelah itu, lanjutkan dengan pengamalan asma sunge rajeh tahap 1 hingga 5 jika Anda mampu, berikut wiritannya.